Tiga mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR), yaitu Sri Dharwiyanti dari Program Doktor Ekonomi, serta Patrick Pebrian Pratama dan Samuel dari Program Magister Manajemen, telah menjadi representasi UNPAR dalam forum ilmiah bertaraf internasional, yaitu IMA International Conference 2024 yang diselenggarakan di Universitas Mercu Buana, Jakarta, pada 18 Oktober 2024. Keikutsertaan mereka dalam kegiatan ini mencerminkan semangat UNPAR dalam mendorong sivitas akademika untuk tidak hanya aktif dalam kegiatan lokal, tetapi juga berkontribusi di panggung akademik global. Konferensi ini mempertemukan para pemikir, praktisi, dan peneliti dari berbagai latar belakang disiplin ilmu dan negara untuk mendiskusikan isu-isu strategis dan aktual seputar branding berkelanjutan, pemasaran etis, dan keunggulan operasional dalam lanskap bisnis Asia yang terus berkembang.
Dalam rangkaian kegiatan tersebut, Sri Dharwiyanti mempresentasikan hasil penelitiannya yang berjudul “Customer Value Proposition Model for Adoption of Artificial-Intelligence-Based Services in the Indonesian Insurance Industry.” Ia menyampaikan pemaparan secara komprehensif di hadapan akademisi dan peneliti dari berbagai institusi, dan mendapatkan apresiasi serta masukan berharga dari Chair Session dan peserta diskusi, seperti pentingnya melibatkan perspektif konsumen langsung dalam proses Delphi, serta menekankan dimensi kemudahan penggunaan (ease of use) yang terbukti sangat penting. Presentasi Sri menegaskan posisi riset doktoralnya yang relevan dan aplikatif di tengah meningkatnya tren digitalisasi dalam layanan keuangan. Sementara itu, Patrick Pebrian Pratama, mahasiswa MM UNPAR, menyampaikan riset berjudul “The Nexus Between Green Business Practices and The Financial Performance of Small and Medium-Sized Enterprises (SMEs): Evidence from Indonesia.” Dalam sesi ini, ia mengulas secara mendalam bagaimana penerapan strategi bisnis hijau, seperti efisiensi energi, pengelolaan limbah, dan pendekatan ramah lingkungan lainnya, mampu memberikan dampak positif terhadap performa keuangan dan daya saing UKM di Indonesia. Penelitian ini tidak hanya menjadi kontribusi ilmiah, tetapi juga membawa perspektif kritis mengenai pentingnya keberlanjutan dalam model bisnis skala kecil dan menengah di era kesadaran lingkungan global. Sementara itu, Samuel membawakan presentasi berjudul “The Effect of EPS, Equity, and Liabilities on Share Price – Evidence from Indonesia Banking Sector,” yang merupakan kajian empiris terhadap faktor-faktor keuangan yang memengaruhi harga saham bank di Bursa Efek Indonesia. Temuannya menunjukkan bahwa Earnings per Share (EPS) memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham, sementara ekuitas dan liabilitas tidak menunjukkan dampak yang berarti. Riset ini memperkaya pemahaman mengenai bagaimana investor merespons indikator keuangan dalam sektor perbankan selama periode 2017–2021.
Tak hanya mempresentasikan jurnal, ketiga mahasiswa juga mengikuti sesi utama konferensi bertajuk “Sustainable Branding and Ethical Marketing in Shaping Asia’s Positioning as a Leader in the Global Business Arena.” Dalam forum akademik ini, para peserta mendapatkan wawasan dari pembicara internasional terkemuka, di antaranya Prof. Adnan Maalaoui dari Arab Saudi, Assoc. Prof. Tui McKeown dari Australia, dan Prof. Ines Garbarret dari Prancis. Para pembicara membahas berbagai pendekatan dan tantangan dalam menjadikan Asia sebagai pusat kekuatan bisnis global melalui branding yang berkelanjutan dan strategi pemasaran yang etis. Diskusi ini memperluas cakrawala pemikiran para peserta mengenai pentingnya praktik bisnis yang tidak hanya berorientasi pada profit, tetapi juga memiliki tanggung jawab sosial dan komitmen terhadap pembangunan berkelanjutan.
Sebagai pelengkap dari rangkaian kegiatan akademik, para peserta juga mengikuti acara Stadium Generale bertema “Reimagining Operational Excellence: Inspiration for Indonesian Entrepreneurs and Marketers.” Kegiatan ini menghadirkan dua tokoh besar dalam dunia bisnis Indonesia, yakni Hermawan Kartajaya, pendiri MarkPlus Corp., dan Dr. Jacky Mussry, CEO MarkPlus Institute. Dalam sesi ini, para peserta diajak untuk meninjau ulang konsep keunggulan operasional secara konvensional dan menemukan cara-cara baru dalam menciptakan efisiensi, inovasi, dan daya saing bisnis yang selaras dengan perkembangan teknologi serta ekspektasi pasar masa kini. Diskusi tidak hanya bersifat teoretis, tetapi juga menyajikan studi kasus dari berbagai perusahaan yang sukses menerapkan keunggulan operasional sebagai strategi pertumbuhan.
Partisipasi aktif Sri, Patrick, dan Samuel dalam forum ilmiah ini bukan hanya menjadi kebanggaan tersendiri bagi Fakultas Ekonomi UNPAR, tetapi juga menjadi bukti bahwa mahasiswa UNPAR memiliki kompetensi, kepercayaan diri, dan kualitas akademik yang mampu bersaing serta berkontribusi dalam wacana global. Melalui kegiatan seperti ini, UNPAR terus menegaskan komitmennya dalam menciptakan ekosistem pembelajaran yang holistik—di mana mahasiswa tidak hanya belajar dari ruang kelas, tetapi juga dari pengalaman nyata di forum-forum nasional dan internasional. Dengan dukungan dari dosen, program studi, dan institusi, para mahasiswa diberikan kesempatan untuk memperluas jejaring, mengembangkan wawasan global, dan menegaskan identitas mereka sebagai insan akademik yang kritis, solutif, dan berdampak.